yang terus berlajut pada separuh hidup yang terus meredup
hingga tak mampu bedakan mana Bulu mana Kedung Batu
ketika hantu-hantu berubah menjadi tuhan yang sok tahu
tertancap pada dinding-dinding Lawang Sewu
setelah bosan mengelilingi Johar hingga Gajah Mungkur
dan aku terus termanggu, serupa itukah wajahku dulu