Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan aneka ragam flora, fauna, budaya, bahasa, tradisi, yang beraneka ragam, sangat membutuhkan pemimpin yang dapat menjadi "pengayom", pemersatu, pelindung, memberi rasa tenang, aman, nyaman. Bicara masalah politik bagi penulis jujur mengakui bagaikan membuka luka lama, karena pernah bekerja di lingkungan orang-orang yang mempunyai ilmu politik, dan ironisnya menjadi "korban" politik birokrasi. Masalah politik bukan ranahnya, namun sebagai orang yang awam merasakan permainan politik praktis dalam birokrasi. Terbukti dapat menghancurkan, menumpas, mematikan, menghadang, menerjang, perjalanan karir seseorang yang sudah dibina puluhan tahun dengan perjuangan dan air mata. Tanpa pernah merasa berdosa untuk menghakimi, menyingkirkan, dan membinasakan orang yang "dianggap" rival dan penghambatnya. Sungguh politik itu identik dengan "tsunami" kehidupan yang dapat merusak, meluluhlantahkan apapun yang di depannya.
KEMBALI KE ARTIKEL