Proses mengoordinasikan, memimpin, dan mengatur tindakan anggota organisasi dan sumber daya tambahan untuk memenuhi tujuan organisasi dikenal sebagai manajemen proyek, menurut Dimyati dan Nurjaman (2014) (Soeharto, 1999). Mampu mengelola fungsi manajemen hingga tercapai hasil terbaik sesuai dengan persyaratan saat ini dan yang telah ditentukan, serta mengelola sumber daya seefektif dan seefisien mungkin, merupakan tujuan manajemen proyek. Berbeda dengan perspektif Dannynty (2010), manajemen proyek bersifat unik karena jumlah waktu yang dihabiskan manajer untuk bekerja ditentukan oleh jadwal yang ditetapkan. Jadwal yang dapat memuat rincian status proyek dan proyeksi jangka waktu merupakan
salah satu komponen hasil perencanaan. Namun pada kenyataannya, tidak semuanya demikian
Fungsi umum sistem operasi, termasuk pemilihan dan pengorganisasiannya dalam bisnis atau organisasi, tercakup dalam manajemen operasi. Perancangan atau penataan sistem produksi dan operasi serta operasionalnya termasuk dalam definisi manajemen operasi menurut Martin sebagaimana ditafsirkan oleh Manahan Tampubolon (2018).
Perspektif ahli di atas memberikan pemahaman terhadap kesimpulan bahwa manajemen operasi adalah proses memproduksi barang atau jasa dengan memanfaatkan tugas-tugas produksi padat karya yang dilakukan oleh individu atau anggota staf lain. Mengingat pentingnya aktivitas produksi bagi bisnis, manajemen operasi harus mematuhi prinsip-prinsip ekonomi, yang mengharuskan pengorbanan sesedikit mungkin untuk mencapai hasil sebesar-besarnya.