Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) memacu kinerja ekspor Indonesia salah satunya melalui produk perkayuan. Hal tersebut diwujudkan Ditjen PEN melalui kegiatan forum "Pengembangan Potensi Ekspor Kayu Ringan Melalui Kerja Sama Dengan SIPPO, IPD Jerman, Fairventures dan Pemerintah Daerah", pada tanggal 20 Agustus 2019 memfasilitasi para pelaku usaha kayu ringan di Provinsi Kalimantan Tengah guna memberikan informasi potensi peluang dan pengembangan kayu ringan di pasar dunia, khususnya Eropa.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan mengatakan sektor kayu telah menjadi fokus utamanya selama beberapa tahun terakhir ini karena Indonesia merupakan salah satu eksportir utama dunia dan sektor ini sejalan dengan hasil rakor Menko Perekonomian.
"Kami fokus mengembangkan jenis kayu ringan khususnya sengon karena jenis kayu ini sebagian besar tumbuh di lahan masyarakat bukan di hutan alam, sehingga selain dapat menambah nilai ekonomis jenis kayu ini juga terhindar dari illegal logging," ujar Marolop, akhir pekan lalu.
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk tetap menjadi pemain ekspor utama di produk kayu, namun perlu mengembangkan produk inovatif melalui jenis kayu yang lebih ramah lingkungan antara lain jenis sengon yang hanya dapat tumbuh dengan baik di Indonesia.
Saat ini produk yang dihasilkan sebagian besar adalah plywood dan barecore, namun ke depan pihaknya akan mendorong inovasi produk lain dapat dihasilkan termasuk produk di sektor konstruksi dan furnitur.
Rujukan