Kabut itu tampak lekat, berpadu dengan gelap, membentuk selimut yang melekat dengan mesra. Tak ada terang benderang, hanya ada bias-bias cahaya matahari yang mengintip malu dari cakrawala. Tak ada bising percakapan, hanya ada gemercik dedaunan yang saling beradu satu sama lain. Tak ada jalan setapak, hanya ada semak belukar yang memenjara kaki. Sejauh apapun mata memandang, yang ada hanyalah hamparan hijau yang tumbuh lebat dan menjulang hingga ke awang-awang.
KEMBALI KE ARTIKEL