Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Duka Gadis di Musim Semi

19 Februari 2021   16:25 Diperbarui: 19 Februari 2021   16:28 468 2
"Duka Rey di Musim Semi".

Tak dapat dipungkiri jikalau bulan april adalah bulan yang begitu istimewa lantaran kehadirannya menyuguhkan pesona indah nian tiada tara.Salah satu keistimewaan di bulan april adalah musim semi.

Ya musim semi,sebuah musim yang begitu fantastis.Dimusim ini bunga-bunga bermekaran, menebarkan wangi semerbak.Mentari menyinari bumi dengan k
Kehangatan.Setiap kunci bunga berlomba-lomba memamerkan corak terindah yang teramat memanjakan mata kala memandangnya.

Bukan hanya bunga-bunga saja yang bermekaran di musim semi dengan ribuan pesona,akan tetapi cinta kuncup cinta  pada hati setiap anak adam pun turut bersemi dan bermekaran.Ada yang sibuk berjalan-jalan menyusuri setiap sudut taman bunga,dan ada pula yang sibuk merajut benang asmara di sudut kota.

Itu bagi mereka,tapi tidak bagiku.Wangi semerbak bunga di musim semi seakan lenyap dari indra penciuman ku.Sunyi begitu mencekam diriku tat kala hari menuju kepada langit ketujuh.Semua yang didambakan telah sirna.

Sudah begitu lama aku terbaring lemah dibalik kamar kamar no 46 semenjak kecelakaan beberapa waktu lalu yang mengharuskan aku terkurung.Hanya ditemani air infus dan bau obat-obatan.Hari ini aku menyusun rencana untuk kabur dari rumah sakit ini.Aku kabur hanya  sebentar untuk menikmati udara segar di musim semi ini.

"Rey?Kok kamu disini sih sayang?"Sapa seseorang yang sudah sangat ku kenal dari arah belakang bangku tempat duduk ku.

"Gadis,ngapain kamu kesini?"Tanya ku tanpa memandang wajahnya.

Gadis melangkah ke arah ku,dan ia berhenti tepat di depan wajah tampan ku.

"Kamu tahu nggak sih,semua orang panik nyariin kamu."

"Untuk apa mereka mencari ku?"Tanya ku ketus.

Gadis kemudian menatap lembut mataku.Aku bisa melihat dengan jelas pancaran kekhawatiran dari bola mata coklat miliknya.

"Semua orang khawatir denganmu Rey".Jawab Gadis dengan suara lembut khas miliknya.

"Baiklah sini duduk disamping ku.Aku kangen duduk berdua dengan kekasih ku".Ajak Rey sambil menunjuk bangku kosong disebelah tempat ia duduk.
 
Gadis beranjak duduk disamping lelaki yang sudah menjadi kekasihnya selama lima tahun lamanya.Langsung saja tanpa meminta izin Rey langsung tidur di panggkuannya.Gadis tidak bisa menolak karena ia yakin kalau Rey  sudah lama tidak bersikap manja padanya.Dengan lembut Gadis membelai rambut sang kekasihya Rey.

"Apa kamu tahu bagaimama perasaanku,berbulan-bulan aku terbaring di ranjang rumah sakit itu.Kamu tahu bagaimana sedih dan sepinya aku?Dan apakah salah jikalau aku ingin menghirup udara di musim semi ini?Melihat bunga-bunga bermekaran dan kupu-kupu saling bercengkrama sembari menghisap madu."Ceramah Rey panjang lebar seperti Guru Matematika yang menjelaskan rumus trigonometri.

Seketika wajah Gadis menjadi sendu dan matanya berkaca-kaca,ia memeluk erat tubuh Rey erat-erat.

"Rey,seandainya kamu tahu gimana panik dan khawatirnya aku.Aku sangat mencintaimu,dan tak ingin kehilanganmu,sungguh aku tidak ingin itu terjadi".

Usai mendengar lontaran kalimat itu,Rey pun bangun dan mengecup lembut bibir merah milik Gadis.

"Aku akan pulang tapi dengan satu syarat".Ujar Rey selepas mengecup bbir rabun milik Gadis".

"Apapun syaratnya aku turuti,asalkan kamu pulang ke kamar ya.Karena dokter mau memeriksa kondisi kamu".Jawab Gadis menyanggupi syarat yang diajukan Rey.

"Syaratnya adalah kamu harus tetap tersenyum meskipun suatu saat nanti aku udah pergi jauh dari dunia ini".Kata Rey menjelaskan Syarat yang diajukan.

"Baiklah sayang jika itu permintaanmu.aku akan selalu tersenyum.karena syaratnya udah sekarang kita pulang ke kamar ya".Kata Gadis sambil menggandeng mesra kekasihnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun