D. S. Pai, direktur Institut Studi Perubahan Iklim di Kottayam, India berpendapat serupa. Menurutnya, sebab lain perubahan suhu ekstrem di India adalah kondisi cuaca lokal dan faktor lain seperti peningkatan betonisasi, penggundulan hutan, dan perubahan penggunaan lahan. Sebagian besar wilayah India yang diteliti telah mengalami lebih dari 8 hari gelombang panas. Daerah yang terkena dampak juga telah meningkat secara wilayah antara tahun 1991 dan 2020, dibandingkan dengan tiga dekade sebelumnya mulai dari tahun 1961.
Pada tahun 2023, India mengalami perubahan iklim yang mengakibatkan negaranya 'mendidih'. Saking panasnya, jalan aspal di sana meleleh. Hal ini menyebabkan jalanan tak bisa dilewati. Kendaraan pun lengket akibat aspal yang meleleh. Sebelum itu pada tahun 2015, cuaca panas ekstrem juga menyebabkan lebih dari 2.000 nyawa melayang di India akibat heatstroke.