Tapi gemuruh angin yg congkak berteriak bahwa kau
berkendara buroq,
semilir takkan mampu menjangkau
Aku tinggalkan rindu pada taman-taman kota,
Tapi bunga-bunga tebarkan rahasia bahwa keseharianmu
dikebun dan ladang,
bercengkerama dengan ranum buah dan eloknya sawah
Aku langitkan rindu pada awan,
Tapi hujan berkabar bahwa kau
aman dalam naungan istana,
terlindung dari terik surya terlebih dari kuyup dan dingin cuaca
Maka ku letakan saja rindu itu pada roda-roda bumi
Berharap kelak berpapasan disuatu hari
Mungkin kau akan menemukannya di suatu saat nanti
Atau hanya tertancap disana dan berputar saja tak pasti
Hingga aus lalu pupus