Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Praktikum Kimia non Logam

12 Mei 2024   08:55 Diperbarui: 12 Mei 2024   08:59 93 1
Praktikum Kimia Non Logam
"Karakteristik unsur Belerang dan Senyawanya"

Tujuan
1.Untuk Mengetahui gas yang terbentuk pada HCl ditambah belerang dan Fes yang ditutup dengan kertas saring dan ditetesi Pb(Ch3COO) 2
2.Untuk Mengetahui gas yang terbentuk pada parafin ditambah 1 sendok belerang yang ditutup dengan kertas saring yang ditetesi Pb(Ch3COO) 2

Tinjauan Teoritis
Belerang adalah salah satu unsur kimia yang paling banyak digunakan dan memiliki peran vital dalam berbagai bidang industri, pertanian, dan ilmiah. Dalam pemahaman tentang belerang, perlu dilihat tidak hanya sifat fisik dan kimianya, tetapi juga berbagai senyawa yang dihasilkan dan aplikasi praktisnya.

Belerang murni hadir dalam bentuk padatan berwarna kuning cerah yang ditemukan dalam alam sebagai kristal orthorhombic. Titik lelehnya yang relatif rendah, sekitar 115 derajat Celsius, menjadikannya mudah untuk dilelehkan dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Salah satu ciri khas belerang adalah baunya yang tajam dan khas, yang membuatnya mudah dikenali. Kimiawi, belerang memiliki kemampuan untuk membentuk senyawa dengan banyak unsur lain, terutama oksigen dan hidrogen, membentuk senyawa seperti sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida (SO3), dan hidrogen sulfida (H2S).

Sulfur Dioksida (SO2)
Senyawa gas yang dihasilkan dari pembakaran belerang atau bahan bakar fosil yang mengandung belerang. SO2 digunakan dalam produksi asam sulfat, pemutih, pengawet makanan, dan dalam industri farmasi.
 
Sulfur Trioksida (SO3)
Senyawa yang dihasilkan dari oksidasi SO2. Ini adalah bahan baku penting dalam pembuatan asam sulfat, yang merupakan bahan kimia dasar dalam berbagai proses industri kimia.
 
Hidrogen Sulfida (H2S)
Gas berbau busuk yang sering dihasilkan oleh proses dekomposisi organik. H2S digunakan dalam produksi senyawa organik, dalam industri pengolahan logam, dan sebagai agen reduktor dalam berbagai reaksi kimia.
 
Sulfat Besi(II) (FeSO4)
Senyawa padat berwarna hijau kebiruan yang merupakan sumber zat besi dalam suplemen makanan, pupuk, dan digunakan dalam industri pengolahan air limbah.
 
Sulfida Timbal(II) (PbS)
Senyawa padat berwarna hitam yang digunakan dalam pembuatan pigmen, bahan isolasi, dan dalam produksi kaca.

Belerang dan senyawanya digunakan dalam produksi asam sulfat, pupuk, deterjen, dan bahan kimia lainnya.
 
Sulfat besi dan senyawa belerang digunakan sebagai pupuk untuk meningkatkan kandungan sulfur dalam tanah, yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
 
Pengolahan Logam Hidrogen sulfida digunakan dalam pemrosesan logam untuk menghilangkan oksida dari permukaan logam sebelum dilakukan pelapisan atau cat.

Senyawa belerang seperti sulfat besi digunakan dalam suplemen zat besi untuk mengatasi anemia, dan juga dalam pengobatan lainnya.

Alat dan bahan.
A. alat
Rak tabung reaksi 1 buah
Tabung reaksi 20 ml. 10 buah
Penjepit tabung reaksi 1 buah
Tabung reaksi besar 1 buah
Batang pengaduk kaca 1 buah
Spatula 1 buah
Gelas ukur 10 mL 1 buah
Beaker glass 100 mL 1 buah
Corong kaca 1 buah
Cawan penguapan 1 buah
Statif untuk menyaring 1 buah
Spiritus, Kasa, Kaki Tiga 1 paket
Neraca Analitik 1 buah

Bahan
S
Asbes
FeS
Cu
CH3COOH)
BaCl2 0,1 M
CS2
HCl 2 M dan 0,01 M
Pb(CH3COO), 1M
HSO 2 M
K2Cr2O7 0,1 M
Na2S2O3)
Parafin

Prosedur kerja
Uji Modifikasi Alotrop Unsur Belerang

1. Siapkan sebuah tabung reaksi. Kemudian ke dalam tabung reaksi tersebut masukkan 0,5 gram belerang dan 5 mL larutan CS2 sambil diaduk. Selanjutnya tuang larutan yang terbentuk pada kaca arloji dan tutup sebagian kaca arloji oleh kertas saring. Perhatikan. CS2 yang menguap dan Kristal yang terbentuk. Hati-hati uap CS: berbahaya!

2. Ke dalam cawan penguapan msaukkan satu sendok kecil belerang. Kemudian panaskan dengan api kecil hingga semua belerang mencair. Selanjutnya hentikan pemanasan dan biarkan belerang cair kembali membeku pada temperatur ruang.

3. Ke dalam tabung reaksi pyrex besar, masukkan satu sendok kecil belerang. Panaskan tabung reaksi tersebut sambil digoyang-goyang hingga semua belerang mencair dan mendidih. Kemudian sesegera mungkin masukkan belerang cair ke dalam gelas kimia berisi air es. Perhatikan Kristal yang terbentuk!

Uji Reaktivitas Senyawa Asam Sulfida H:S

1. Ke dalam tabung reaksi pyrex besar, masukkan masing-masing 5 ml. paraffin, 1 sendok kecil belerang dan sepotong asbes. Panaskan tabung reaksi tersebut dan periksa gas yang terbentuk dengan kertas saring yang telah ditetesi larutan Pb(CH3COO)2

2. Ke dalam sebuah tabung reaksi berisi 10 ml. HCI 2 M, masukkan 3 butir FeS. Periksa gas yang terbentuk menggunakan kertas saring yang telah ditetesi larutan Pb(CH(COO).

Uji Reaktivitas Senyawa Asam Sulfat

1. Tambahkan 1 keping logam Cu ke dalam tabung reaksi berisi 5 ml. H2SO4 2 M. Kemudian panaskan dengan api kecil. Periksa gas yang terbentuk sesegera mungkin. dengan menutup mulut tabung reaksi menggunakan kertas saring yang telah dibasahi larutan Kalium Bikromat.

2. Dalam sebuah tabung reaksi larutkan sedikit padatan Na2S2O3 dalam 10 mL air. Kemudian tambahkan 10 mL HCI encer dan 1 mL larutan BaCl2. Saring endapan yang terbentuk, tampung filtratnya dalam sebuah tabung reaksi atau erlenmeyer.

3. Keringkan dan timbang endapan yang terbentuk. Sedangkan ke dalam filtrat tambahkan air brom

Hasil
Uji modifikasi alaktrop unsur belerang tidak di lakukan percobaan

Hasil
Uji reaktivas senyawa asam sulfida H2S
Menghasilkan gas berwarna cokelat. Dan dipanaskan menjadi cokelat dan gas berwarna hitam.

Hasil
Uji reaktivas senyawa asam sulfat
Hasil 1.menghasilkan gas hidrogen warna larutan berubah menjadi keruh dan fes yang dipanaskan menggemoal kertas saring tetap berwarna kuning
Hasil 2.Larutan keruh dengan endapan berwarna kuning pucat.

Pembahasan
Belerang terdapat dalam kerak bumi sebagai unsurnya, mineral sulfida dan sulfatnya. Belerang sebagai gas HS terdapat dalam gas alam dan sebagai belerang organik dapat ditemukan dalam batubara dan minyak bumi.

Belerang dapat ditemukan dalam beberapa bentuk yang memiliki sifat fisik berbeda tetapi sifat kimianya sama yang disebut: Alotrop. Siklooktasulfur (S_{8}) merupakan alotrop belerang yang terdapat secara alamiah di alam yang tertata secara zigzag. Alotrop ini mengkristal dalam bentuk jarum pada temperature di atas 95 deg * C tetapi di bawah temperatur tersebut, alotrop ini berbentuk monoklin dan rhombik.

Belerang rhombik biasa dilambangkan dengan Sa terdiri atas 16 lingkar Ss dalam setiap satu unit selnya dan dapat berubah menjadi belerang monoklinik pada suhu 95,5 °C. Belerang monoklinik biasa dilambangkan dengan s_{B} diperkirakan terdiri dari 6 lingkar S_{8} dalam setiap unit selnya dan dapat melelh pada suhu 119 deg * C menghasilkan belerang cair, Belerang cair terdiri atas 2 macam, yaitu:
1. Belerang cair (S) terdiri atas molekul-molekul Ss, berwarna kuning dan transparan pada suhu 160 deg * C lingkar S_{8} tersebut menjadi terbuka dan saling bergabung membentuk

molekul-molekul rantai spiral sebagai belerang cair S_{mu} 2. Belerang cair (S) berwarna hitam, sangat kental dan mendidih pada suhu 445 °C menghasilkan belerang uap. Jika belerang cair Delta_{0} dituangkan ke dalam air dingin, maka akan terbentuk belerang plastik yang merupakan rantai molekul bersifat seperti karet pada awalnya, namun pada akhirnya menjadi mudah patah dan berubah menjadi belerang rhombik.Hidrogen sulfida merupakan gas tidak berwarna, berbau seperti telur busuk dan bersifat racun melebihi hydrogen sianida. Di laboratorium hydrogen sulfida dapat dihasilkan dari reaksi antara logam sulfida dengan asam encer. Belerang oksida yang paling banyak dijumpai adalah SO, dan SO, yang masing-masing memiliki titik didih 10 dan 44,8 "C. Belerang oksida mempunyai struktur bengkok V dengan sudut O-S-O sekitar 119 dan panjang ikatan S-O sekitar 1,43 A. Sedangkan belerang trioksida memiliki bentuk segitiga samasisi dengan sudut ikatan O-S-O sebesar 120 dan panjang ikatan S-O sebesar 1,63 A

Kedua oksida SO2 dan SO3 tersebut bersifat asam Lewis dengan atom S bertindak sebagai akseptor pasangan electron, yang mana sifat asam Lewis SO jauh lebih kuat dan lebih keras dibanding SO. Sifat asam yang kuat tersebut mengakibatkan SO, dapat membentuk polimer melalui jembatan oksigen dalam fase padat pada temperature dan tekanan ruang. Asam sulfat berupa cairan kental seperti minyak yang membeku pada suhu 10,4 °C. Proses pencampuran asam sulfat dengan air sangat eksotermik. Oleh karena itu ketika dilakukan pengenceran asam sulfat pekat, maka asam sulfat pekat harus dimasukkan ke dalam air secara perlahan-lahan sedikit demi sedikit sambil diaduk, BUKAN sebaliknya air yang dimasukkan ke dalam asam sulfat.

Asam sulfat encer sering digunakan sebagai suatu asam yaitu asam kuat diprotik yang membentuk dua anion yaitu ion hydrogen sulfat dan ion sulfat. Garam sulfat dan garam nitrat merupakan garam yang paling banyak digunakan untuk berbagai keperluan.

Sebagian besar garam sulfat larut dalam air sehingga sangat bermanfaat sebagai sumber kation logam, kecuali PbSOagputih dan BaSOapushi.Anion sulfat bukan agen pengoksidasi ataupun pereduksi sehingga dapat membentuk garam baik dengan logam yang memiliki tingkat oksidasi tinggi maupun rendah, seperti: besi (II) sulfat dan besi (III) sulfat.Ion sulfat merupakan basa konyugasi dari asam yang moderat kekuatannya, oleh karena itu ion sulfat tidak akan mengubah secara signifikan nilai pH suatu larutan.
Garam sulfat cenderung stabil oleh pemanasan Ion tiosulfat mirip dengan ion sulfat kecuali salah satu atom oksigennya diganti oleh atom belerang (tio- merupakan awalan yang berarti belerang). Kedua atom belerang dalam ion tiosulfat mempunyai lingkungan yang berbeda, atom belerang pusat memiliki tingkat.
oksidasi +5 sedangkan atom belerang tambahan memiliki tingkat oksidasi mirip ion sulfida yaitu sebesar-1.

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.Terdapat endapan hitam yang menandakan adanya senyawa hidrogen sulfida.
2.Terdapat endapan hitam yang menandakan adanya senyawa hidrogen sulfida.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun