Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Anggodo Lulusan SD, Lalu........

25 Agustus 2010   01:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:44 121 0
[caption id="attachment_238129" align="alignleft" width="143" caption="sumber dari Kompas.com"][/caption] Pilihan editor Kompas.com menempatkan dua ''bintang'' dalam perkara hukum, yaitu Yusril Ihza Mahendra dan Anggodo. Yusril ditampilkan dalam konteks perdebatannya dengan Adnan Buyung sebagai saksi ahli dalam sidang kasusnya di MK. Anggodo diberitakan terkait sidang kasus Bibit-Candra dengan judul ''Anggodo Cuma Lulusan SD''. Kompas.com mengutip pernyataan salah seorang kuasa hukum Anggodo demikian "Bagaimana mungkin seorang yang tidak lulus SD bisa mengatur Ary yang seorang insinyur, di mana berpikir sistematis dan runtut kronologi pemberian uang kepada oknum pimpinan KPK dalam BAP-nya tertanggal 11 Juli 2009," Bagaimana kita memaknai pernyataan kuasa hukum Anggodo ini. Bagaimana pula seandainya pernyataan seperti itu kemudian dikuatkan oleh saksi ahli. Bagi saya, pembelaan kuasa hukum Anggodo tersebut menyiratkan beberapa hal

  1. ''Bagaimana mungkin'' adalah kata yang mewakili skeptisisme yang diharapkan muncul atau dikenakan oleh hakim. Dengan skeptisisme itu selanjutnya diharapkan agar hakim berpihak kepada Anggodo
  2. ''Seorang yang tidak lulus SD bisa mengatur Ary yang seorang insinyur'' mengandung makna paradoks seorang yang tidak lulus SD melawan seorang insinyur. Sang kuasa hukum hendak menunjukkan sebuah anomali [keterbatasan pada dirinya sendiri] yang ada pada diri Anggodo, dan dengan anomali itu ingin disampaikan suatu kemustahilan.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun