Pumpkin terbangun dalam dingin pagi berkabut di sebuah kursi taman. Gadis berambut dan bermata coklat itu merasakan tubuhnya gemetar karena sejak kemarin lambungnya belum terisi makanan. Dia mendengus kedinginan dan merasa sangat tersiksa. Sekelilingnya begitu sunyi dan tidak ada aktivitas apapun. Pumpkin merapatkan tasnya untuk menahan suhu dingin menabrak tubuhnya. Matanya memandang iri kawanan burung beterbangan bebas dan bahagia di angkasa nan biru. Matahari menyembul malu-malu dari balik gedung pencakar langit yang berada di seberang taman. Sejak ayah dan ibunya meninggal di penjara, Pumpkin terusir dari rumah peninggalan almarhum orang tuanya. Ayah dan ibu Pumpkin dituduh bersekongkol telah menggelapkan uang perusahaan sehingga dijebloskan ke penjara oleh saingan bisnisnya. Malang tidak dapat ditolak, keduanya ditemukan meninggal karena menenggak racun serangga bagaikan cerita Romeo dan Juliet. Setelah penyitaan aset orang tuanya, Pumpkin harus berjuang untuk bertahan hidup dari kejamnya kehidupan ibukota.
KEMBALI KE ARTIKEL