Pertanyaan di atas terlontar saat saya melakukan penelitian disertasi tentang
artificial diet atau pakan buatan untuk ulat kupu-kupu
Troides helena yang sedang saya biakkan di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan. Serangga polinator ini banyak ditemukan berkeliaran di pekarangan, kenapa harus dibiakkan dengan pakan buatan? Jika tersedia bunga mekar, pasti si kupu-kupu aman dan terkendali, kan kupu-kupu itu sudah makan nektar bunga yang menjamin kehidupannya. Kok mau repot membuat pakan buatan yang menghabiskan waktu, pikiran dan biaya.
KEMBALI KE ARTIKEL