Saat Andita membuka pintu kamarnya, kedua bidadari cilik Yucel menerobos duluan masuk ke dalamnya dan membanting dirinya ke kasur. Andita tersenyum dan membiarkan kedua bocil itu saling melempar bantal dan boneka kain yang berada di atas tempat tidur. Yucel tersenyum masam melihat keonaran bocilnya. Lelaki itu berdiri di pintu bersama sang pemilik kamar yang kelihatan pasrah total. Mereka memperhatikan tingkah para bocil yang berguling sambil tertawa di atas tempat tidur milik Andita yang telah berantakan. Perempuan itu merasakan hangatnya desah nafas Yucel yang menyentuh daun telinganya. Tangan Yucel memeluk erat pinggang Andita, bagaikan sepasang ayah dan bunda yang menyaksikan keriuhan anaknya bermain.
KEMBALI KE ARTIKEL