Angin porak porandakan agenda
Datang tanpa diundang
Hempaskan asa yang sudah rapi tertata
Hampir tujuh purnama tanpamu
Langit Desember masih membisu
Terbius jiwaku dalam kesendirianku
Terjebak dalam labirin rindumu
Sepenuh jiwa kugenggam
Berlutut di atas pusaramu taburkan bunga
Langitkan doa
Yakin kau menungguiku disana dalam istana
Berjalan sendiri pada kesempurnaan raga tanpa jiwa
Terbata - bata berbisik pada yang kuasa
Tegarkan langkah yang kian tak ada daya
Hampir tumbang
Masih dalam hening tanganku gemetar
Menatap dinding-dinding kamar dengan nanar
Tak ada lagi sinar yang menerobos dari luar
Sunyi dalam hingar bingar
Dalam keterbatasan aku merangkak pergi
Manata kembali hati
Mencoba luapkan inginku pada semesta
Pada langit aku tak berdusta