Secara kasatmata pastinya partai politik. Apa pun judulnya, partai politik bisa menikmati kemewahan jabatan politik tanpa kampanye. Presiden dan anggota dewan, masa jabatannya seakan bisa diperpanjang otomatis tanpa harus melalui kampanye politik berdarah-darah. Ini jalan tol bagi partai politik untuk melanjutkan kekuasaan politik. Selain cacat legitimasi, tentu saja bisa memunggungi demokrasi elektoral. Pada level ini saja sudah bermasalah.
Secara transparan, wacana penundaan pemilu juga bisa menjerumuskan Jokowi yang tegas menolak masa jabatan presiden tiga periode. Ada kesan partai politik pengusung wacana ini sedang mencari muka demi mendapatkan simpati presiden. Tentunya, dengan alasan yang terkesan masuk akal dan menyanjung kerja politik pemerintah.
 Kesan ini sangat kuat tak bisa dimungkiri. Semacam uji loyalitas tanpa batas.Meski begitu, publik tanpa henti melancarkan pertanyaan kritis. Sejumlah partai politik itu sadar betul pasti dikecam dengan usul menunda pemilu.
Apa yang membuat mereka rela irasional dan terlihat melakukan bunuh diri politik, jika tak ada sesuatu yang dicari. Misalnya, adanya kekuatan besar yang mengendalikan mereka dengan konsesi politik menggiurkan penuh janji surga. Partai politik secara umum perilakunya sama.Â