Menkes menegaskan tidak pernah membuat pernyataan tersebut. Tidak ada vaksin babi. Kita selalu mengonsultasikan hal ini dengan MKKS (Majelis Kehormatan Kedokteran Syariah) dan juga Kementerian Agama.
Menkes menjelaskan Kementrian kesehatan selalu memperhatikan apa yang terbaik bagi masyarakat. "Kalau ada alternatif silahkan memilih yang dianggap tidak haram dalam prosesnya. Karena menurut para ahli, dalam prosesnya katalisator tidak berbentuk babi dan hanya selintas saja. Saya pikir mereka juga mengembangkan vaksin yang terbaik." Jelas beliau.
Menurut penulis masyarakat jangan sampai meragukan imunisasi dan vaksinasi karena sudah terbukti bertahun-tahun dapat mencegah anak dari berbagai penyakit. Kalaupun ada vaksin yang dibuat dengan menggunakan katalisator babi, vaksin tersebut tetap tidak ada kandungan babinya. Karena katalisator fungsinya hanya untuk mempercepat reaksi dan tidak ikut atau tidak terpakai dalam reaksi tersebut.
Semoga artikel singkat ini bermanfaat, ya?