Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pindah Kantor, Tikusnya Pindah Juga Nggak Ya?

3 Januari 2012   14:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:23 352 1
Sudah dua hari ini kami sedang ada hajat pindah kantor. Kantor yang lama masa kontraknya sudah habis, dan tidak diperpanjang karena alasan ruko yang kami kontrak tersebut  supply air nya macet sehingga kalo ada hajat "kebelakang" terpaksa  buru-buru izin ke mushalla dan mesjid terdekat. Lho, mungkin pembaca bertanya-tanya apa Dinas kesehatan Kepri  tak punya kantor tetap? Jawabnya ada tapi belum selesai dibangun, jadi  sementara ini sebelum pembangunan pusat pemerintahan Kepri di Dompak selesai dibangun, beberapa cabang dinas menyewa ruko-ruko untuk kantornya termasuk kantor kami. Pindah kantornya tidak jauh hanya diseberang jalan. Tapi capeknya luar biasa karena di cabang kami kebanyakan wanita jadi urusan angkat meja kursi terpaksa dilakoni...huff. Dalam kenduri pindahan tersebut ada yang menarik, banyaknya ditemukan kotoran tikus  yang berada di bawah dan belakang lemari. Apakah ini berbahaya? Hhewan pengerat ini secara keilmuan  dapat menyebabkan banyak penyakit. Berikut beberapa penyakit yang bisa disebarkan tikus seperti dikutip dari situs Badan Pengendali dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). 1. Murine Thypus Penyakit ini disebabkan infeksi virus R. typhi yang ditularkan kepada manusia melalui kutu yang berasal dari tikus. Kutu dari tikus yang sudah terinfesi virus ini bisa ditemukan sepanjang tahun di lingkungan tropis yang lembab seperti halnya kondisi di Indonesia. 2. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) Penyakit ini merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan tikus yang terinfeksi melalui air seni, tinja atau air liur mereka. Kita dapat tertular HPS saat menghirup udara yang sudah tercemar hantavirus penyebab HPS. HPS pertama kali ditemukan 1993 dan hingga kini kasusnya sudah ditemukan di seluruh AS. Penyakit ini dapat dicegah dengan pengendalian hama tikus di lingkungan rumah. 3. Rat-bite fever (RBF) Penyakit ini disebabkan bakteri Streptobacillus moniliformis yang ditularkan melalu gigitan atau cakaran tikus. RBF juga bisa menular karena konsumsi makanan yang sudah tercemar kotoran tikus. 4. Salmonella enterica serovar Typhimurium Penyakit ini akan menimbulkan gejala diare, kram perut, muntah-muntah serta mual dan bisa berlangsung selama tujuh hari. Hati-hati jika terjadi gejala ini pada anak-anak karena bisa menjadi fatal apabila tak ditangani secara serius. 5. Leptospirosis Penyakit ini ditimbulkan bakteria dari genus Leptospira. Jika dialami manusia banyak gejala yang timbul seperti demam tinggi, pusing-pusing, menggigil, kejang otot, muntah, mata merah, sakit pada otot perut, diare serta ruam kulit. Jika tak ditangani bisa menimbulkan kerusakan ginjal, meningitis, kegagalan fungsi hati serta gangguan pernafasan. Wah, ternyata tikus dimana-mana merusak ya? tidak disawah, dirumah, di kantor, di lumbung padi, lumbung uang, dasar hewan pengerat!  Nah, dengan pindahnya kami kekantor baru nanti, apakah tikus-tikus tesebut bakal ikut pindah nggak ya? mudah-mudahan saja dia tidak ikut pindah. mengerikan.....doakan ya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun