Hoaks dan provokasi seolah menjadi hal yang tak bisa dilepaskan di era kemajuan digital ini. Hoaks dan provokasi terbukti telah menghilangkan akal sehat sebagian orang, dan memilih mengedepankan emosi dan pembenaran dalam dirinya. Orang lain selalu menjadi dianggap sebagai pihak yang salah, sedangkan dirinya dan kelompoknya dinilai sebagai pihak yang benar. Negara dianggap kafir, pejabatnya dianggap sesat. Sementara itu, tokoh agama ada yang berdakwah secara santun, ada juga yang mengkritik habis-habisan tanpa adanya data yang benar. Hal inilah yang membuat pilar kebangsaan di negeri ini tidak pernah bersatu. Dan hal ini bisa terjadi salah satu faktornya karena maraknya provokasi yang sudah disusupi sentimen radikalisme.
KEMBALI KE ARTIKEL