[caption id="attachment_139183" align="alignleft" width="224" caption="sumber : www.kabarindonesia.com"][/caption] Ibukota jakarta menjadi tempat yang sangat "seksi" untuk mencari rejeki dan perubahan kehidupan. Berbondong-bondong para penduduk pedesaan mengadu nasib disana. Dari sarjana dan yang tidak sekolah pun beradu nasib dan berdesak-desakan di Ibukota. Desa menjadi tempat kunjungan ketika hari raya besar seperti idul fitri. Pemberdayaan potensi desa seharusnya sudah mulai dilakukan untuk menumbuhkan perekonomian pedesaan dan membuat tensi urbanisasi menjadi rendah, sehingga banyak persoalan sosial akan terselesaikan. Peran serta masyarakat dan pemerintah harus bisa disinergikan, juga melibatkan peran swasta, baik untuk stimulan atau sebagai pendorong ekonomi. Kendala terbesar adalah paradigma atau cara pandang dari masyarakat itu sendiri, dalam melihat potensi apa yang bisa menjadi daya jual di desanya. Pemerintah juga harus bisa menyediakan sarana memadai seperti konektifitas jalan, ketersediaan listrik, sarana informasi dan sebagainya. Peran swasta perlu juga didorong, dengan menyediakan dana sosial yang digunakan sebagai sarana penumbuhan ekonomi, sebagai daya tarik mungkin pemerintah bisa mengurangi pajak bagi swasta yang terlibat dalam mendorong ekonomi pedesaan. [caption id="attachment_139186" align="alignright" width="300" caption="sumber : www.visitingjogja.com"][/caption] Saat ini daya tarik desa mulai dijual melalui peran dari para pekerja di industri pariwisata. Banyak muncul desa wisata dan wisata desa, yang pada akhirnya akan menumbuhkan perekonomian pedesaan dan menekan urbanisasi. Desa wisata sebutan bagi desa yang sudah menyediakan sarana untuk tinggal / stay dari pengunjung. Wisata Desa merupakan desa yang hanya bisa dikunjungi untuk berwisata tanpa penyediaan fasilitas untuk tinggal. Potensi desa banyak yang bisa dikembangkan baik untuk sarana wisata atau industri pada umumnya, tinggal bagaimana sinergi masyarakat, pemerintah dan swasta bisa terjalin. Sinergi inilah yang menjadi kata kunci untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Sejauh yang penulis ketahui pemerintah kabupaten sebenarnya memiliki kemampaun dana yang cukup untuk bisa mengembangkan perekonomian desa, yang diperlukan adalah inovasi dan kreatifitas dalam pengembangannya. Beberapa contoh pengembangan yang dapat dilakukan misalnya untuk desa wisata :
- Menyediakan sarana tinggal para wisatawan yang dilakukan secara tradisional di rumah-rumah penduduk.
- Penyediakan sarana untuk berkemah (camping ground) bisa dilakukan oleh pihak masyarakat atau swasta.
- Pemanfaatan keistimewaan desa, misalnya memandikan kerbau, membajak sawah, menanam padi, mandi di sungai dan banyak hal lain yang mencirikan suasana desa.
- Pemanfaatan dan peningkatan Agroindustri dan Agrotourism. dan masih banyak hal yang bisa diinovasikan dan dikreasikan sesuai dengan potensi desa.
KEMBALI KE ARTIKEL