Perkawinan anak masih menjadi praktik umum di beberapa bagian Nusa Tenggara Barat (NTB), dan isu ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi berbagai kalangan. Suara Perempuan Nusantara, yang aktif memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia, memberikan pandangan kritis terhadap fenomena ini. Menurut Suara Perempuan Nusantara, perkawinan anak tidak hanya menghambat pendidikan dan perkembangan pribadi perempuan, tetapi juga meningkatkan ketergantungan ekonomi dan kerentanan terhadap eksploitasi, termasuk tindak pidana perdagangan orang.
KEMBALI KE ARTIKEL