Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tidak Sepahit Tablet Sakit Kepala

1 Maret 2010   15:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:40 87 0

Bagaimana dengan lukamu, Nazgul? Sadarkah bahwa obat mujarab telah tersedia di depan matamu? Luka yang kau dapati adalah akibat dari permainanmu sendiri, tak perlu kau bangga dengan keterpurukan.

Terjebak dalam jerat mengikat. Namun tekad nyatakan bebas…

Sayapmu memang tidak untuk terbang, sayapmu hanya aksesoris, Nazgul. Seharusnya kau mencontoh ayam yang tidak pernah protes karena sayapnya tidak berfungsi layaknya burung. Udara bukan duniamu, impianmu tersedia di daratan. Tersedia tanah lebar untuk dikais, banyak pula semak belukar yang menyimpan nutrisi. Udara tidak menyimpan apa-apa untukmu.

Temukan diri di dalam dunia tak terkira. Tak berarti tak akan pasti…

Obat itu datang, Nazgul. Lihatlah, dia tidak sepahit tablet sakit kepala. Dia semanjur viagra, kau mulai ereksi, aku tahu itu. Tunggu apa lagi? Dia memberi dampak positif, hidupmu bergairah. Kejarlah, Nazgul! Lari lurus ke depan, jangan sekali-sekali menengok ke belakang. Tak usah kau mengelak. Acuhkan saja masa lalumu.

Peduli apa terjadi. Terus berlari tak terhenti…

Kegagalan adalah bagian dari proses, Nazgul. Tak usah kau takut. Dunia ini wadah eksperimen, tinggal kau pilih saja rumus yang tepat. Apa salahnya mencoba selagi dunia belum berputar keluar waktu. Tersedia banyak kesempatan buatmu, aku tahu kau pasti cakap memanfaatkannya.

Jalan panjang semakin lapang. Hanya dahan kering yang terpanggang.

Tak ada teman telah terpencar. Namun waktu terus berputar…

Ini sekedar motivasi buatmu, Nazgul. Kemurungan ala unperfect sky without your smile harus cepat-cepat kau hapus dari playlist. Dalam folder notebook-mu sally cinnamon sudah menunggu untuk diputar dan tentu saja tidak sepahit tablet sakit kepala. Semangat lah!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun