Jadi, Perempuan di masa sebelum adanya Kartini menderita, baik itu bagi fisik, mental, maupun pendidikan. Di masa tersebut, perempuan dapat disebut sebagai buruh dari laki - laki. Perempuan tidak dapat memiliki pangkat tinggi di dalam mengerjakan suatu pekerjaan, bahkan perempuan juga bisa saja tidak mendapat bagian, karena laki - laki mengira bahwa perempuan lemah dalam segala hal termasuk dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan ilmu yang tinggi.
KEMBALI KE ARTIKEL