Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

The Secret Love

27 September 2013   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:18 174 0
Apa arti cinta? Marie, Gadis yang tidak tahu apa arti cinta sebenarnya. Yang ada di benaknya, cinta adalah rasa kasih sayang kepada seseorang. Marie adalah seorang gadis berkacamata yang sekarang bersekolah di sekolah menengah pertama yang bisa dibilang elit. Meski begitu, dia tetap tidak menyombongkan dirinya pada teman-temannya. Awal mula Marie mulai merasakan adanya cinta sejak ia pertama kali dilahirkan ke dunia yang fana ini. Dia mendapatkan kasih sayang oleh seorang ibu yang telah berjuang mati-matian demi melahirkan buah hatinya. "Hei Marie" Tiba-tiba seseorang dari belakang menyapaku dengan manis. terlihat senyum indah khas yang diberikan oleh Marie kepada setiap orang yang bertemu dengannya. Yup, menurut teman-temannya dia gadis yang ramah dan baik hati. Lalu Marie menjawabnya dengan ramah, "Hai Hana, kau terlihat sangat senang hari ini. Aku sangat suka melihat orang yang selalu ceria di pagi ini." "Bisa aja, kamu kan tau apa yang sedang membuatku bahagia saat ini?" "Iya iya aku tau kamu habis jadian kan sama si... itu..tuu.." Belum selesai Marie mengatakan, Hana sudah membekap mulut Marie dengan tangan mungilnya. "Sssssttt.. Udah jangan disini terus. Yuk kita masuk." Seru Hana kegirangan Hana adalah teman pertama Marie di sekolah ini. Bisa dibilang sebagai sahabatnya. Sahabat Marie memang gadis yang cantik. selain cantik, dia juga jago dalam semua pelajaran. Tak salah, jika banyak pria yang mengidam-idamkan seorang Hana. Teeeeeeettt.... Teeeettt.... Bel istirahat berbunyi, para murid lekas merapikan pelajaran mereka. Kebanyakan anak-anak pergi ke kantin untuk makan siang, begitu juga Marie. Tetapi, lain halnya dengan si Hana. Dia malah "Mbojo"dengan pacar barunya. Tempat favorit mereka dimana lagi kalau bukan di depan kelas. "Uuuhh.. Dasar orang pacaran..!! emang gak ada apa tempat yang lebih baik selain di depan kelas haahh.." Keluh Marie yang sedari tadi melihat pemandangan yang  jujur membuat Marie sendiri iri. Marie tidak tahu siapa First Love nya sebenarnya. Dia sudah menaksir cowok-cowok yang menurut dia baik dan keren. Semua cowok yang ditaksir Marie juga merasakan hal yang sama dengan Marie. Tetapi, entah mengapa Marie tidak lantas ditembak oleh cowok-cowok itu. Sampai sekarang, ia masih memikirkan hal itu. Marie Point Of View Aku melangkahkan kaki ke luar kelas dengan berani. Tempat tujuanku adalah kantin. Meskipun kantin ini tidak lengkap dagangannya. Tetapi, aku suka ke sana tiap istirahat. Tak ada pilihan lain. Aku menuruni anak tangga yang kalau dihitung bisa jadi sangat banyak. Aku selalu capek menuruni/menaiki tangga ini. Secara, kelasku berada di lantai 3. Huuuuhh-____- Setelah bermakan-makan ria di kantin, aku bermaksud kembali ke kelas. Ketika aku menaiki tangga, aku bertemu seorang lelaki yang menurutku.. Hmmm.. Ganteng juga. Ia memakai kacamata abu-abu dengan baju yang super-super berantakan. Jujur, aku merasa sedikit fashionista. Jadi, aku merasa lelaki itu tampak seperti berandalan. "Meskipun begitu, dia tetap terlihat tampan." Batinku. Entah mengapa ada yang aneh dengan tatapannya. Sekilas aku melihatnya dengan tajam. "Mengapa kau melihatku seperti itu?" Tanyaku. "Sorry sorry aku hanya terpesona melihatmu. kau sungguh cantik.." gombalnya "Uhhmm.. Thanks.." Aku tersipu malu. Kami berkenalan selama beberapa menit. Lalu, dia mengantarku kembali ke kelas. Setelah itu, dia masuk ke kelasnya yang berada tidak jauh dari kelasku. "Ooh.. sungguh keren pria itu. " Kataku lirih. ----------------------------------- Teeeeeeeeeeet... Teeeeeeeettt.. Bel sudah dibunyikan. Tanda murid-murid boleh pulang. ----------------------------------- Aku bersiap-siap untuk pulang. Semua buku pelajaran telah masuk ke dalam tas merahku. Saat aku akan menuju pintu gerbang sekolah, aku melihat sesosok pria yang sudah kukenal tadi. Robert, nama yang keren seperti orangnya. "Kau mau pulang? mau kuantar?" Tanya Robert perhatian. "Nggak, makasih. Aku pulang naik Anjem kok :)" Jawabku dengan senyum. "Oh, Ok. Kalau begitu, sampai bertemu besok my princess. Bye :)" "Maaf, tadi kau bilang apa?" "Mmmm.. Nggak kok. Bukan apa-apa :D" Jujur, aku tidak tau apa yang dikatakan Robert tadi. Aku tadi tidak berkonsentrasi pada ucapannya, melainkan pada wajahnya yang keren itu. Sungguh kesan pertama yang indah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun