Sekali waktu inginku memergoki harapku
untuk mengerti sang bunga yang disana
ingin mengerti akan dia
sekali waktu harapku mengejutkan impiku
untuk mengijinkan hati membuka jendela datang cinta
menjadi yang semua terbayang, menemani yang semula malang
mengubah yang dulu duka dan menyemai kasih yang dulu kabur
sekali waktu impiku mengungkap hayalku
untuk tidak pura-pura akan kata hati yang dulu tersabit bunga berduri
sekarang hatiku mengingikan bungaku mekar lagi
untuk mengharumi semua taman indah, agar hari menjadi sempurna
untuk menghangatkan cinta kembali, untuk menjadikan sunyi indah.
Tanpa kata dia menyapa aku untuk mengingatkan akan alasan rasa
Tanpa raut dia memberi  kasih, didalam airmata dan tawa selalu saja menemaniku
Sekarang, kemarin dan esok hanyalah perputaran sang waktu
Hanya antara nyata dan maya untuk merengkuh bahagia dalam pelukan kasih dan sayang
Hanya antara fiksi dan fakta untuk meraih buah-buah cinta mulai bersemi
Hanya antara siang dan malam yang mengadu pada amor sang dewa cinta
Mekarlah wahai bungaku, semekar bibir yang merekah untuk merengkuh dalamnya ciuman
Semekar hati menerima kuasa sang maha kasih, karena cinta datang padaku melalui kebesaran kasihnya.