Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Kepedulian Sesama: Semangkok Bakso dan Sebotol Teh Sosro

12 Oktober 2011   01:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:04 620 6

Suatu hari, aku melihat anak-anak sekelas yang sedang berenang di sekolah. Mereka terlihat asik bermain air di bawah teriknya matahari. Tak lama, sang guru berdiri di pinggir kolam dan menyuruh anak-anak berbaris di dalam kolam. Tiga baris horizontal dibuat dengan rapi. Wajah anak-anak terlihat gembira, menunggu instruksi sang guru.

 

Priiiit! Peluit berbunyi keras. Anak-anak itu segera melangkah serentak ke depan. Sesampai di ujung kolam mereka berbalik arah dan berjalan lagi, begitu seterusnya. Air kolam yang tenang perlahan bergelombang menuai ombak. Semakin lama semakin besar. Dengan alur yang sama anak-anak itu terus berjalan… bersama. Ombak besar yang ditunggu akhirnya menyapa. Anak-anak itu tertawa merangkul ombak. Ombak yang diciptakannya. Tidak ada mesin pembuat ombak, apalagi angin badai. Dengan berjalan bersama, mereka mampu membuat ombak yang besar, sebesar kolam renang komersil yang mampu membuat ombak buatan dengan bantuan tekonologi.

 

Langkah kecil anak-anak yang berjalan bersama dapat melahirkan kekuatan dan kenikmatan besar. Senyuman guru yang gembira melihat kepuasan wajah-wajah polos dari dalam kolam renang menghiasi wajahnya.

 

Bisakah itu diterapkan kepada kita, orang-orang dewasa?

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun