Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

It is Hard to Say I Forgive (1)

3 Maret 2012   09:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:35 268 1
Becky menyelesaikan tugasnya hari ini sambil bersenandung. Sebentar lagi suaminya akan menjemputnya, dan hari ini, Becky ingin tampil istimewa. Tidak dengan ekspresi kusut karena stress pekerjaannya.

Sejak mereka memiliki si kecil Sasha, waktu untuk bermesraan menjadi prioritas ke sekian. Seluruh waktu dan tenaga sepulang bekerja adalah untuk Sasha. Dan hari ini, entah mengapa, Becky ingin sekali memiliki waktu berdua dengan Rico. It must be a surprise for him.

Jarum jam bergeser terus semakin larut. Becky mulai gelisah. Rico memang biasa terlambat menjemput, tetapi kali ini sangat terlambat. Dan seperti biasa, tanpa kabar berita. Beckymenarik napas panjang, mencoba untuk meredam omelan yang seakan sudah berjejal ingin keluar dari bibirnya. Ia menahan diri untuk tidak mengangkat telpon dan tetap duduk manis menunggu suaminya.

"lho, bu, belum dijemput ya?" sapa pak Kardi, satpam yang mengunci pintu kantornya.

"Iya nih, pak, mungkin sebentar lagi... Saya menunggu di sini saja ya, pak..." Becky berusaha tetap tenang. Sabar... Pria itu tidak suka diomelin, jadi telan semua pertanyaanmu dan kekesalanmu.

Akhirnya mobil Jazz silver itu muncul juga. Becky segera naik ke mobil setelah mengucapkan terimakasih karena Pak Kardi sudah menemaninya.

"Maaf ya, Ma... Tadi ketemu teman lama, teman SMP, ngobrol dan keterusan, lupa lihat jam.." Rico tampak begitu menyesal.

"It's ok. Saya juga baru saja selesai, jadi tidak menelponmu, Pa... Gimana hari ini, capek ?" Becky berusaha tidak menampakkan kekecewaannya. Selalu deh, ada saja yang membuatmu terlambat menepati janji denganku.

"Iya, biasalah... Nothing special. Cuma tadi waktu beli barang di toko, ketemu dengan Kris, teman SMP ku. Tadinya aku tidak mengenalinya, tetapi dia masih ingat denganku. Ternyata dia juga bekerja di konstruksi. Jadinya ngobrol karena dia sedang ada proyek di daerah Papa. Kita mau ke mana nih ?"

"Pulang saja yuk, kasihan Sasha sudah menunggu, kemalaman sih..." Becky teringat pada anaknya yang selalu melompat ke pelukannya tiap kali ia pulang kerja.

Becky berusaha memaklumi karakter Rico. Bagaimanapun, ia mulai terbiasa dengan kebiasaan jam karet Rico sejak mereka berpacaran, apalagi menikah. Hal sepele inilah yang sering membuat mereka bertengkar. Becky belajar mengalah, tetapi dalam hatinya sering tidak puas karena Rico selalu membuat "kesalahan" yang sama.

Rico melirik ke arah istrinya seakan ingin memastikan Becky tidak sedang bad mood karena keterlambatannya. Sambil merasa heran,  tidak biasanya keterlambatannya tidak disambut dengan omelan dan wajah cemberut Becky.

Salah makan apa ya si Becky, tumben dia tampak tenang saja ? Padahal aku terlambat cukup lama, batin Rico. Tetapi melihat Becky tampak tidak mempermasalahkan keterlambatannya, Rico diam saja.

Radio di mobil mengalunkan tembang lawas, It is hard to say I'm sorry oleh All for one.

Sometimes it is not about who say I am sorry, but about some one who feel no guilts.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun