Mataku tak kunjung pindah dari bacaan. Sejak di dalam bus yang membawaku dari Siantar menuju Medan. Tiba di Medan, cerita tentang perlawanan Arok terhadap Tunggul Ametung makin membuatku penasaran. Itu sebabnya, meski suhu di kota Medan terkenal menyengat, aku melanjutkan karya Pramoedya itu (Arok Dedes) di dalam angkot dari Amplas menuju Pancing.