Peristiwa-peristiwa antri-mengantri di Indonesia dan yang melibatkan Indonesia seperti di KBRI Riyadh mulai dari antrian pembagian sembako, Bantuan langsung Tunai (BLT), nanti BLSM, zakat, daging qurban, dll selalu saja diwarnai dengan kericuhan yang merugikan pihak-pihak yang terlibat. Pengantri yang nota bene masyarakat kecil (bukan miskin) jadi korban kelelahan karena terlalu lama antri, terinjak-injak sampai mati karena berdesak-desakan (takut tidak kebagian). Pemberi zakat juga jadi korban karena jadi tersangka/terpidana "kelalaian yag mengakibatkan orang lain meninggal dunia".
Saya pernah menulis tentang SOP pembagian daging qurban di Kompasiana ini dan banyak mendapat respon positif sebagai tulisan yang bermanfaat. Khusus dengan amnesti tki ini sebenarnya jika diterapkan SOP yang baik, in sya Alloh tidak akan menimbulkan kericuhan.
Amnesti TKI oleh Kerajaan SA seharusnya direspon dengan baik oleh KBRI dengan menetapkan SOP (standard Operating Prosedur) yang dapat mengakomodir para TKI yang membutuhkannya.