Dari masa ke masa, masyarakat punya beragam konsep tentang hakikat seorang anak dalam konteks pendidikan. Ada yang mengumpamakan anak seperti ranting pohon yang lentur, bisa ditekuk ke sana kemari semasa mudanya, sebelum menetap lurus atau bengkok di masa tuanya ada juga yang memandang anak seperti kertas putih polos, siap ditulisi apa saja oleh orangtua dan gurunya. "Sangat mungkin demikian; tapi seorang anak lebih daripada itu semua. Satu sosok yang sebetulnya milik Dia yang sama sekali lebih tinggi kedudukannya daripada kita. Menurut Charlotte Mason, seorang anak bukan sekedar ranting untuk dibengkak-bengkokkan, bukan sekedar kertas kosong untuk ditulisi, sejak lahirnya ia adalah satu pribadi yang utuh.
KEMBALI KE ARTIKEL