Rupiah melemah mulai awal tahun, dari 12.000 per dollar Amerika menjadi 14.000 menjelang akhir tahun ini. Pertumbuhan ekonomi di bawah 5% tidaklah memenuhi harapan Pemerintah. Asumsi nilai rupiah yang keliru terhadap dollar saat merancang APBN, menaikkan harga minyak saat harga minyak dunia cenderung turun, merupakan duka yang harus dirasakan akibatnya. Gubernur Bank Indonesia menepis anggapan potensi terulangnya krisis 18 tahun yang lalu dengan beberapa penjelasan normatif saja (Kompas, 28 Agustus 2015) . Belum jelasnya paket kebijakan yang signifikan yang dikeluarkan Pemerintah membuat situasi berkembang ke arah yang tidak menentu.
KEMBALI KE ARTIKEL