Rhenald Kasali, Guru Besar Universitas Indonesia, dalam bukunya yang berjudul Self Driving (2015) membedakan dua jenis orang. Sebagai Driver atau Passanger. Dalam buku tersebut, beliau memberikan contoh-contoh konkrit baik berupa pengalaman-pengalaman langsung dari hasil observasi ataupun dari literatur tentang orang-orang dengan dua karakter yang bertolak belakang. Beberapa tokoh disebut sebagai Driver ketika mampu membawa perubahan-perubahan fundamental dengan beragam harga yang harus dibayar. Salah satu tokoh yang disebut adalah Gus Dur, Presiden ke empat Indonesia. Tokoh yang bernama lengkap Abdurrahman Wahid dilukiskan sebagai tokoh yang berani merombak dan melakukan hal-hal yang sangat besar yang belum pernah dilakukan oleh Presiden sebelumnya. Misalnya, mengakui hari besar Cina dan menetapkannya sebagai hari libur nasional, menutup Kementerian yang dianggap sarang korupsi dan lain sebagainya. Ada sembilan hal besar yang dilakukan oleh Gus Dur yang dituliskan dalam buku tersebut, jauh lebih banyak dari apa yang dilakukan oleh SBY yang hanya melakukan dua hal besar. Padahal, SBY memerintah selama 10 tahun sementara Gus Dur hanya satu tahun.
KEMBALI KE ARTIKEL