Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Menyanyi untuk Dunia dengan 3 Medali Emas untuk Indonesia

1 Agustus 2011   16:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:11 540 2
[caption id="attachment_122414" align="aligncenter" width="618" caption="Voca Erudita mengharumkan Indonesia dengan membawa 3 medali emas. Photo by Chung Wing Yeung"][/caption] Keterangan : artikel ini adalah rangkuman versi Bahasa Indonesia dari series "SING FOR THE WORLD" Seri 1 - 5 yang ditulis dalam Bahasa Inggris

Banyak cara untuk mempromosikan Indonesia. Ada yang melakukannya lewat pentas menari di luar negeri, ada yang menyajikan masakan eksotis beragam rasa khas Indonesia, dan ada pula dengan menyanyi. Seperti yang dilakukan paduan Voca Erudita Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Mereka secara aktif selama bertahun-tahun menyumbangkan melodi indah suara mereka melalui lagu, koreografi, dan kostum khas Indonesia di kancah internasional. Bukan hanya mempromosikan negeri tercinta ini, Voca Erudita UNS juga telah menyumbangkan berbagai presatasi yang sangat membanggakan Indonesia. Beberapa prestasi terakhir adalah mereka berhasil meraih gelar Grand Champion pada kategori lagu daerah dan medali emas untuk kategori chamber pada A Voyage of Song Choir Competition (AVOS) 2009 di Penang Malaysia. Pada perhelatan paduan suara internasional yang sangat bergengsi, the 6th World Choir Games 2010 di Shaoxing China, mereka berhasil meraih gelar Grand Championdalam kategori mix chamber dan medali emas dalam kategori lagu daerah.

Akhir tahun lalu, mereka kembali memvisualisasikan diri untuk kembali mengukir prestasi di luar negeri untuk diwujudkan pada tahun 2011. Mereka sudah bersiap diri menyiapkan strategi untuk bisa mengikuti the 4th Grand Prix Pattaya International Choir Competition 2011 di Thailand pada tanggal 21 -23 Juli 2011. Acara ini diorganisir oleh Festa Musicale dari Republik Ceko. Hal yang menjadi perhatian utama saat mengikuti kompetisi tersebut adalah dana. Meskipun UNS juga mendukung dalam bentuk dana yang cukup besar, namun tentu masih sangat kurang terlebih mereka adalah rombongan besar sebanyak 35 orang. Dengan segala semangat juang mereka, sejak akhir tahun 2010 mereka turun ke jalan untuk ngamen, suatu kegiatan yang sangat menantang mental dan rasa gengsi mereka. Kesepenuhan hati mereka mampu menghilangkan rasa malu dan lelah selama menyanyi di jalan – bahkan itu menjadi sebuah kebanggaan bagi mereka. Hebatnya, mereka bisa mendapat uang cukup banyak dari ngamen tersebut. Setiap hari Sabtu, mereka ngamen di Ngarsopuro Night Market Solo dan berhasil mendapatkan 500 – 700 ribu per malam. Sedangkan pada hari Minggu, mereka bisa mendapatkan sekitar 600 ribu sampai 1,8 juta saat ngamen di Solo Grand Mall. Kekreatifan mereka dalam mencari dana juga terwujud dalam konser khusus yang tertata apik bertajuk “Notes – A Journey of Symphony” pada tanggal 17 Juni 2011. Kegigihan mereka dalam mengumpulkan dana dilengkapi pula dengan menerima tawaran menyanyi untuk acara-acara perusahaan, pemerintahan, dan perkawinan. Perjuangan mereka akhirnya pun tak sia- sia. Dengan dana yang mencukupi, sang burung besi akhirnya menerbangkan mereka ke negeri gajah putih tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun