Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Bahayanya Mengkonsumsi Gula Secara Berlebihan!

1 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 1 Oktober 2024   13:20 75 0
Gula merupakan salah satu bahan makanan yang hampir sering kita dikonsumsi setiap hari, akan tetapi mengkonsumsi gula secara berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan. Bahaya utamanya dari mengkonsumsi gula secara berlebihan adalah peningkatan risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung. Ketika tubuh sering menerima terlalu banyak gula, kadar glukosa dalam darah akan meningkat, juga dapat mengganggu fungsi insulin dan menyebabkan resistensi insulin, yang berujung pada diabetes.Selain itu, mengkonsumsi gula secara berlebihan juga dapat memicu penumpukan lemak, terutama di bagian sekitar organ vital, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Gula juga dikaitkan dengan peningkatan risiko peradangan kronis dan kerusakan hati akibat beban metabolisme yang berat. Dalam jangka panjang, gula juga dapat memengaruhi kesehatan gigi, memicu gigi berlubang atau kropos, serta menyebabkan gangguan metabolisme lainnya.

Penderita diabetes lebih banyak ketimbang pecandu narkoba karena beberapa faktor utama yang terkait dengan gaya hidup, pola makan, dan prevalensi konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari.

Data yang menunjukkan jumlah penderita diabetes lebih besar daripada pengguna narkoba. Berikut adalah gambaran perbandingan data kedua masalah kesehatan tersebut:

1. Diabetes: Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021, jumlah penderita diabetes di seluruh dunia mencapai sekitar 537 juta orang. Angka ini diproyeksikan terus meningkat, dengan perkiraan mencapai 643 juta orang pada tahun 2030 dan 783 juta orang pada 2045. Diabetes menjadi salah satu masalah kesehatan global terbesar yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi gula berlebih.

2. Narkoba: Berdasarkan laporan dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), pada tahun 2021, diperkirakan terdapat 275 juta orang di seluruh dunia yang menggunakan narkoba. Meski angka ini sangat signifikan, jumlah pengguna narkoba tetap jauh lebih rendah dibandingkan dengan penderita diabetes.

Dari data di atas, terlihat jelas bahwa jumlah penderita diabetes global jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah pengguna narkoba. Diabetes, meskipun sering diabaikan dalam perdebatan umum, namun memiliki dampak yang jauh lebih luas terhadap kesehatan masyarakat dunia.
Dilansir dari laman Kemenkes, saat ini penderita kencing manis ataupun diabetes—penyakit mematikan ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung—sekitar 10 juta orang. Jumlahnya sekitar 10 tahun mendatang dapat meningkat dua sampai tiga kali lipat, kata Dr Susie Setyowati, konsultan endroktrin, metabolik, diabetes di Jakarta.
Menurut British National Health Service, badan kesehatan Inggris, gejala diabetes tipe 1 cenderung muncul saat anak-anak atau remaja, serta lebih parah.Orang yang lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 adalah kelompok umur di atas 40 tahun (atau 25 tahun di antara orang Asia selatan); memiliki orang tua atau saudara sekandung penderita diabetes; kelebihan berat badan atau obesitas; berasal dari Asia Selatan, Cina, Karibia-Afrika atau Afrika kulit hitam.

Oleh karena itu, mengurangi asupan gula dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat, seperti buah-buahan atau sayuran, bisa membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun