Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Revolusi Mental Bubar Guru di Indonesia

25 November 2016   16:43 Diperbarui: 25 November 2016   17:05 14 0
Karena konsep sebagai guru dianggap sebagai pekerjaan , sama saja dengan bekerja di pabrik maka seringkali  keadaan guru menjadi dilema ,  menjadi guru bukan menjadi tujuan mulia tetapi punya tujuan lain yaitu sekedar bekerja dan iseng , daripada tidak bekerja , sehingga ada  guru guru yang diangkat dalam honorer I dan dua hanya karena pertimbangan kasihan , kolusi , nepotisme dan beberapa guru bahkan tidak pantas diangkat sebagai guru dengan pertimbangan sama sekali tidak profesianol , nanrkis dan arogan , bak masih jaman penjajahan belanda saja. kasu SK guru menjadi gunung es sehingga  pekerjaan keguruan menjadi amburadul  dikemas seakan akan rapi , tetapi keadaan guru SD dan SMP kenyataannya memprihatinkan secara , moral , spiritual dan dipertanyakan integritasnya , bukan menggenarelisir sebab kenyataannya yang paling banyak melanggar norma susila maupun sosial kemasyarakat di daerah saya paling banyak adalah guru , mulai dari KDRT , kekerasan kepada Murid , dan perceraian di sekitar tahun 2010 s/d 2016 . 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun