Saya yakin, semua itu akan masih tetap kokoh bila kita mampu mengalahkan keadaan. Dimana kita terhimpit oleh rasa yang lain. Tak bisa dipungkiri, pertemanan kita semakin terganggu karena salah satu dari kita terjebak oleh cinta. Tak bisa dipungkiri, kita juga butuh itu cinta. Tak akan ada kata putus dalam pertemanan. Tak boleh ada kerenggangan sedikitpun di antara kita. Komitmen "itu" harus kita jaga, teman.
Hujan di terik siang, membasahi perasaan ini. Tatkala aku harus berhadapan dengan satu problema dengan dua sisi yang berbeda. Dengan latar belakang perasaan yang berbeda.
Kau menegarkanku di kala aku pasrah akan keadaan. Bahwa kau sempat menertawakanku. Dasar, somplak! Kaulah inspirasiku, teman. Loyalitasmu membuatku miris saat egoku memuncak. Saat kau menangis di hadapanku, aku masih bisa tahan air mata ini. Namun, di balik itu aku sama seperti kau. Aku bisa merasakan apa yang kau rasa.
Fyuh, yang tadinya mau buat lirik malah jadi sok puitis begini. Dan tiba-tiba bantalku basah. Hadeh! :D,haa => lagi iki aku cengeng, nuwun sewu.
LEGA!
Teman, ingat komitmen kita! Apa harus dilaminating? Dipajang di setiap sudut kampus? :D Ingat M.O.U yang sudah kita buat, kalau gak salah kepanjangannya sih ini "Memorandum of Understanding". He
Ya begitulah intinya. Aku ingin temanku baca ini, tapi jangan dimasukin ke majalah FIGUR lo ya. ha
Karena kau "Teman Sesomplakkan"!
*)Istilah dalam pertemanan kita yang konyol:
"hyakdhest" = Simbolis pertemuan kita(ngethak).
"Nuwun sewu" = Kata penghubung pas ngobrol.
"Jreeng" = Karena hubungan kita tak luput dengan yang namanya musik. Apalagi "Gitar/si hitam". Mari bernyanyi!