Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Menyusun Budget yang Efektif untuk Keuangan Keluarga

7 Mei 2013   11:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:58 386 0
[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Family Budget"][/caption] (pic courtesy by photobucket) Penyusunan budget keuangan keluarga merupakan aspek lanjutan setelah kita memahami dasar pengaturan keuangan keluarga (lihat artikel kami Cara Mengatur Keuangan Keluarga ). Penyusunan budget yang efektif adalah tahap vital agar cash flow tetap terawasi, mengontrol keluar masuknya uang dengan bijak dan memahami sektor mana saja yang harus lebih di efisienkan dan diutamakan. Bagaimana memulai pemahaman akan budgeting ini? Mari kita pelajari bersama. Pengaturan budget yang efektif akan mengatur semua jenis pengeluaran menjadi pengelompokkan yang akan membantu kita dalam mencapai tujuan finansial, yaitu menjaga jangan sampai “Besar Pasak daripada Tiang”. Mulai pengeluaran bahan bakar, nota belanja bulanan, bill dari handphone / telepon bulanan, tagihan & bunga belanja via credit card dan lain sebagainya, harus ditata ulang secara mendetail untuk membuat sebuah skema pengeluaran dan mendesain sebuah pengaturan yang diperlukan. Bahan yang diperlukan pun cukup sederhana dan hanya meliputi : buku & alat tulis, kumpulan bon & nota serta calculator. Bagaimana langkah runtut dalam budgeting yang efektif ini? Pengumpulan data awal budgeting Budgeting yang efektif dimulai dari pengumpulan bill, nota belanja, atau bila tidak ada nota, dapat dituliskan pada secarik notes untuk kemudian didetailkan kapan transaksi dilakukan (tanggal, bulan, tahun), apa jenis transaksinya, berapa dana yang dikeluarkan dan dilakukan dengan cara cash / transfer ataukah dengan cicilan / credit card. Lakukan berdasarkan kategori per bulan untuk lebih rapi dalam administrasi budgeting ini. Pengelompokkan jenis transaksi Bila tahap collecting / pengumpulan data awal sudah dilakukan, selanjutnya adalah pengelompokkan jenis transaksi dari data yang kita kumpulkan. Untuk mengawali dapat dibuat pengelompokkan pengeluaran rumah (listrik PLN, air PDAM, telepon jika ada, PBB dan pengeluaran rumah terkait lainnya), transport (bensin kendaraan, karcis busway, karcis mikrolet, dan pengeluaran terkait transport lainnya), makanan (belanja bulanan, belanja bahan baku dipasar tradisional, pengeluaran terkait lainnya), pendidikan, entertainment (jalan-jalan, nonton di bioskop, dan pengeluaran terkait lainnya), kesehatan, pakaian, perlengkapan kantor dan lain sebagainya. Poin selanjutnya dapat ditemukan via Twitter : @solusi_bijak

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun