Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Perempuan

18 Oktober 2012   03:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 93 0
Aku bukan etalase yang siap dipajang 24 jam

Dipamerkan dan dipuja-puja setiap orang

Namun tidak ada waktu untuk bernafas

Dan sekedar untuk mengagumi diri sendiri



Aku bukan pemuas hasrat yang tidak bertanggungjawab

Selalu mengambil sesuatu dariku tanpa mengembalikannya

Aku tak seberuntung pelacur yang mendapat harga dari keperawanannya

Aku hanya dibayar dengan setangkai bunga mawar

Dan bualan-bualan cinta murahan

Ketika aku tersadar

Aku sudah kehilangan semuanya!!




Aku bukan barang dagangan

Sebagai pemancing kaum adam

Demi keuntungan kaum kapitalis

Memaksaku menanggalkan kain yang melekat di badanku

Memerah tenagaku tanpa ampun

Demi sebuah penghidupan yang layak



Aku bukan budak yang selalu mengamini semua perkataan sang majikan

Karena aku seorang istri yang berhak untuk menolak

Disayang selayaknya kekasih idaman

Disentuh dengan mesra tanpa kekerasan

Aku seorang ibu yang ingin didengar ucapannya

Tidak diganjar tuntutan dan tagihan

Menghabiskan masakanku tanpa keluhan

Dan disapa lembut tanpa rengekan




Karena aku seorang PEREMPUAN. .

Yang menginginkan dihormati dan dihargai derajatnya bukan sebagai pelengkap

kesempurnaan




Tapi aku seorang PEREMPUAN. .

Yang ingin dijadikan yang pertama

Bukan untuk diagungkan

Tapi untuk diperlakukan adil dan dicintai dengan halal




Karena aku seorang PEREMPUAN.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun