Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Wawasan Kebinekaan Global (WKG) PPG Prajabatan Gelombang 1 2024 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 004

7 Juli 2024   21:43 Diperbarui: 7 Juli 2024   21:57 87 1

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (LPTK) Universitas Negeri Malang mengadakan diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) pada tanggal 3 Juli 2024. Tujuan dari diklat ini adalah untuk memberi pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman dan menjadi guru profesional yang mampu menciptakan lingkungan sekolah yang damai. Kegiatan Diklat ini diikuti oleh semua mahasiswa PPG Prajabatan di Mahasiswa Pra-Jabatan di lingkungan Universitas Negeri Malang dengan sesi yang berbeda. Pelaksanaan Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) kelas 004 secara agenda seharusnya dilaksanakan pada kamis, 27 Juni 2024 namun karena ada beberapa kendala sehingga diundur menjadi 3 Juli 2024. Kegiatan diklat ini diikuti oleh semua mahasiswa PGSD kelas 004 sebanyak 28 mahasiswa dengan didampingi oleh dua dosen Universitas Negeri Malang yang professional, yaitu Ibu Titis Angga Rini, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Aynin Mashfufah, S.Pd., M.Pd.

Materi yang disampaikan dalam diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) terbagi menjadi 5 Topik yang berbeda, yaitu; Kebhinekaan Global sebagai Topik 1, Topik 2 Kebhinekaan Indonesia, Topik 3 Damai dengan Diri, Topik 4 Sekolah Bineka, dan Topik 5 Sekolah Damai.

Topik 1 Dunia yang Berwarna Tentang Kebinekaan Global

Topik1 sampai dengan Topik 3 disampaikan oleh beliau Ibu Titis Angga Rini, S.Pd., M.Pd. Mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang arti keanekaragaman dan perbedaan, yang merupakan salah satu faktor pendorong perkembangan dunia saat ini. Melalui video interaktif, dan Fun Game dosen memberikan penjelasan materi tentang keberwarnaan dunia. Ini membuat lebih mudah bagi siswa untuk memahami topik utama yaitu Dunia yang Berwarna Tentang Kebhinekaan Global.

Kebhinekaan global adalah sikap menghargai keberagaman di seluruh dunia. Kita percaya bahwa ada ragam manusia, bangsa, dan bahasa di dunia ini. Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan keragaman. Akibatnya, kita harus berpikir luas karena keanekaragaman pemikiran, perspektif, dan pergaulan akan meningkatkan cara kita berpikir dan bertindak bijak. Mereka yang memiliki pemahaman tentang keragaman budaya mereka akan lebih menghargai dan berempati terhadap budaya orang lain. Orang-orang dengan pengalaman dan gaya hidup yang seragam cenderung memiliki perspektif yang lebih terbatas. Oleh karena itu, kita harus terbuka terhadap keragaman global dan mampu menyesuaikan diri dengan tidak meninggalkan budaya lokal kita.

 

Topik 2 Negeri Penuh Harmoni

Dilanjutkan pada Topik 2 selanjutnya yaitu, Negeri penuh Harmoni Tentang Kebinekaan Indonesia. Sebelumnya Ibu Titis memberikan pertanyaan pemantik "Ap a itu Harmoni" sebelum melanjutkan materi lebih jauh kepada mahasiswa. Keharmonisan Indonesia hidup berdampingan dengan damai dari latar belakang yang berbeda-beda. Misalnya, masyarakat dari agama lain sering merayakan hari besar agama dengan rasa hormat dan kebersamaan. Selain itu, keragaman kuliner Indonesia menunjukkan harmoni, lebih jauh harmoni Indonesia adalah negara yang bhineka atau beragam, dengan banyak suku, bahasa, dan budaya yang berbeda tetapi tetap menjadi Indonesia. Oleh karena itu, di tengah perbedaan suku, budaya, dan agama, toleransi, yang berarti saling menghormati, menerima, dan menghargai, diperlukan. Setiap orang harus memiliki kebebasan untuk berbicara dan menunjukkan sifatnya sendiri. Toleransi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat intoleransi semakin meningkat terutama dalam hal agama. Akibatnya, kita harus mengambil sikap moderat, yang berarti berada di tengah-tengah, tidak ekstrem, dan seimbang. Sikap ini penting tidak hanya dalam agama tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan kita. Kita ingat slogan negara "bhineka tunggal ika", yang berarti bahwa segala sesuatu yang berbeda tetap sama.


Topik 3 Damai Mulai dari Diri Tentang Berdamai dengan Diri

Sangat penting untuk memahami dan menginternalisasi beberapa komponen penting yang tercantum dalam konteks ini jika kita ingin membangun wawasan kebinekaan damai mulai dari diri kita sendiri. Pertama dan terpenting, kita harus beriman, bertakwa pada Tuhan YME, dan berperilaku mulia. Ini menunjukkan bahwa kita harus memiliki prinsip moral yang kuat dan berperilaku baik terhadap orang lain. Kita juga perlu memiliki kemandirian dan regulasi diri yang baik. Regulasi diri ini mencakup kemampuan untuk mengendalikan diri, bertanggung jawab atas pilihan kita, dan berpikir tentang apa yang kita lakukan. Dengan demikian, konflik antar golongan, suku, atau agama dapat dihindari.

Kita juga harus memiliki wawasan berkebinnekaan global, yang berarti kita harus memahami dan menghargai keanekaragaman budaya, tradisi, dan kearifan lokal sebagai modal sosial untuk membangun keselarasan dan menyediakan solusi yang berkeadilan. Langkah penting dalam hal ini adalah menunjukkan rasa bangga terhadap jati diri Indonesia dan kesadaran akan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam konteks negara kesatuan, kita juga perlu mempelajari sifat lingkungan tempat kita tinggal serta bentuk negara dan pemerintahan kita. Ini akan membantu kita lebih menghargai dan mempertahankan persatuan bangsa kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun