Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Menandai Perilaku Agresif Anak

19 Februari 2010   18:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50 1318 0

Anak merupakan makhluk yang sangat menarik dan lucu. Anak juga mempunyai dunia khusus yaitu dunia bermain yang selalu diekspresikan melalui perilaku – perilakunya yang menarik dan lucu. Kadang anak menangis, ketawa, marah, merajuk, membentak, memukul, mencubit, mencium, mencolek, bermain dan berbicara sendiri seolah-olah anak mempunyai teman dalam bermain.

Dengan perilakunya tersebut tidak sedikit para orang tua yang sering membiasakan “mengeksploitasi” perilaku anaknya agar dapat ditonton menjadi sesuatu yang menarik dan lucu untuk ditertawakan. Kebiasanya ini merupakan contoh bahwa perilaku anak sungguh sangat unit, menarik dan lucu dengan dunianya sendiri.

Dalam kebiasaan anak mengekspresikan perilakunya sehari-hari, para orang tua juga harus dapat melihat, mengawasi dan menandai tentang perilaku yang sering ditunjukkan oleh anak baik kepada temannya, saudara maupun kepada orang lain. Agar para orang tua dapat memahami dan menandai perilaku – perilaku anaknya.

Dalam hal ini ada beberapa tanda perilaku agresif dimiliki oleh anak yang dapat dilihat oleh orangtua terhadap perilaku anaknya sehari - hari.

  • Anak suka mengganggu dan bertengkar dengan orang lain.
  • Anak suka mengatai-ngatai orang lain.
  • Anak suka mengejek, memaki dan mengancam.
  • Anak suka mengamuk dan merajuk
  • Anak suka mencubit, meninju dan memukul
  • Anak suka menyakiti orang lain dan diri sendiri
  • Anak suka mengotori dan merusak milik orang lain
  • Anak suka menyerang dan melukai orang lain atau hewan.

Jika beberapa tanda ini dimiliki oleh anak, maka sebaiknya orang tua melakukan pencegahan agar perilaku anak tidak semakin membahayakan, baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Oleh karena itu langkah awal yang perlu dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya adalah memberikan penjelesan tentang baik dan buruknya atas setiap perilaku yang dibuat oleh anak. Dengan demikian anak akan dapat menyadari tentang dampak atas perilakunya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun