Pantai Batukaras Kecamatan Cijulang Pangandaran ini bukan hanya menyuguhkan keindahan alam pesisir lautnya saja. Melainkan menjadi tujuan para pemain selancar beratraksi di atas ombak air laut.
Bukan hanya masyarakat domestik saja yang bermain selancar disini, namun hingga turis pun kelihatan sangat menikmati tempat ini.
Selain menyediakan ombak yang bagus, Pantai Batu Karas ini juga menyediakan papan selancar untuk di sewakan. Bukan hanya itu, tempat ini juga menyiapkan pelatih untuk pemula bagi yang ingin belajar menari di atas ombak itu.
Soal berselancar di atas ombak, beda halnya antara pemain atau pengunjung dengan pemangku kebijakan di daerahnya.
Objek wisata pangandaran menjadi primadona bagi para wisatawan, sehingga menyimpulkan analisa bahwa laut dan pantai lah yang menjadi objek utama dalam kemajuan kabupaten ini.
Dengan objek wisata menjadi target utama, jelas ini bertarget sebagai lumbung untuk mensejahterakan rakyatnya. Namun apakah faktanya seperti itu?
Dua kali periodesasi kepemimpinan masih dengan orientasi yang sama. Dalam periodesasi pertama muncul program pendidikan karakter dengan beberapa turunannya. Diantaranya Ajengan Masuk Sekolah.
Program ini dirasa untuk menjaga karakter generasi muda supaya tidak mudah terkontaminasi oleh wisatawan asing yang membawa budaya yang berbeda dengan lumrahnya di daerah.
Meskipun mendapat kritikan dari beberapa organisasi keislaman tentang hal tersebut, namun tetap di paksakan dan kini berakhir tidak jelas.
Selain program tersebut, ada banyak program lain yang juga hari ini entah kemana dan bagaimana kelanjutannya.
Padahal, ketika dilihat bahwa pangandaran ini bukan hanya laut saja, ada wilayah perkebunan yang belum bisa di kelola sehingga menjadi bagian dari Pendapatan Asli Daerah. Sekalipun ada program pertanian, dirasa ini hanya sebagai papan selancar kepentingan politik semata.
Muncul banyak solusi dari persoalan yang hadir namun nampaknya tidak sedikit pula yang tidak tuntas sampai ke akar.
Persoalan rakyat ini ibaratkan ombak dan pemangku kebijakan berdiri diatasnya, selanjutnya menjaga keseimbangan supaya kemudian tidak jatuh dan ditelan oleh persoalan rakyat tersebut.
