Hampir satu jam kami mengendarai sepada motor, tibalah kami di pusat Kota Pacitan. Kami memutuskan untuk beristirahat sembari menghangatkan badan dengan secangkir kopi dan sebungkus nasi kucing di sebuah angkringan. Setelah selesai kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Tujuan kami adalah Desa Wora Wari, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Kami melawati jalanan berkelok-kelok, tikungan tajam, tanjakan yang ekstrim, hingga turunan yang curam. Semua itu meramu manjadi satu, seperti komposisi cerita perjalanan malam itu
Pukul 23.00 wib, tulisan masuk Desa Wora Wari, Kecamatan Kebonagung nampak samar di gapura masuk desa, akhirnya kami tiba di rumah sahabatku, Adi Supriyanto. Pintu rumahnya sudah tertutup, nyala lampu juga sudah mati. Adi yang baru menyandarkan motornya langsung berjalan menuju pintu rumah bagian belakang lalu mengetuknya. Aku dan Adi Sukamto pun mengikutinya.
***