Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Beranjak dari Sepertiga Malam

1 Mei 2020   02:57 Diperbarui: 1 Mei 2020   02:54 99 0
Beranjak dari Sepertiga Malam

Malam yang mencengkrama dan waktu yang mulai beranjak dari peredarannya.
Akupun masuk dalam sebuah surau, hening rasanya tak satupun orang beranjak dari kenyamanannya.
Apakah ini sebuah kenikmatan dalam mimpi ataukah kemalasan yang selalu menggendoli tiap jiwa ini.? Tapi kita kembalikan pada sang pemimpi, mimpi dalam rinai malam yang menghantui.

Suara jam berdetak, cahayapun mulai memati. Yang hanya adalah suara hati yang menggerakkan diri, akupun mengambil sajadah kecil dan bersila menghadap pada sang kiblat kehidupan. Berdialog pada sang Khalik adalah kebutuhanku akan jiwa yang lemah ini. Akan malam jadi pemantikku dalam setiap derap langkah jiwa dan raga ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun