Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Sugesti Sakit

25 Maret 2019   11:43 Diperbarui: 25 Maret 2019   11:52 132 0
Penyakit yang paling tidak bisa disembuhkan adalah sebuah keluhan yang diyakini sebagai penyakit.

Bukan bermaksud meremehkan  profesi tenaga medis, tapi saat seseorang diklaim sakit lalu dipercaya oleh orang yang bersangkutan, ia menjadi sulit disembuhkan.

Anak yang demam lalu diklaim sakit A dan si anak percaya sebab orang tuanya juga ikut memberi sugesti itu, ia jadi benar-benar sakit A.

Obatnya adalah apa yang diyakini kemudian, termasuk kemungkinan sembuhnya pun sesuai keyakinan.

Kesimpulan saya ini diperoleh berdasarkan pengalaman pada pada beberapa kasus. Inti dari penyakit adalah pikiran.

Sepanjang mampu menghilangkan kode sakit di pikiran, seseorang bisa benar-benar menghilangkan penyakit dari tubuhnya.

Beberapa tahun lalu seorang lelaki mengalami pembesaran -maaf- testis di salah satu bagiannya dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Hasil pemeriksaan dokter menyimpulkan ada cairan yang mengendap sehingga menjadi tempat koloni bakteri, satu-satunya cara adalah operasi atau pembengkakan semakin besar dan bakteri semakin banyak.

Berhubung alasan biaya dan khawatir dengan dampak operasi, lelaki ini memilih menggunakan cara lain, herbal. Obat antibiotik yang katanya mesti habis, bahkan tidak dibeli.

Selang 2 minggu kemudian saat pemeriksaan lagi, dokter kaget dengan perkembangannya. Pembengkakan sudah tidak ada lagi, keluhan hilang sama sekali.

Lalu ada seorang anak usia 7 tahun yang diklaim mengidap penyakit autoimun dan TBC, sehingga mesti dirawat di RS.

Orang tuanya menolak dan memilih dirawat di rumah. Lalu sesampai mereka pulang, si anak yang sakit ditanya, "Nak, mau minum obat ini?" Sambil menunjukkan sekantong kresek obat yang baru ditebus di rumah sakit.

Si anak menggeleng, "Enggak mau!" Lalu jawab ayahnya, "Ok, kalau begitu obat ini kita buang!" Maka obat seharga ratusan ribu sudah beralih ke tempat sampah.

Selanjutnya anak ini diberi herbal berupa madu dan air berantioxidant tinggi. Kedua orang tuanya melakukan terapi ke diri masing-masing, membersihkan pikiran dari sugesti "anak mengidap TBC dan autoimun".

Kira-kira seminggu kemudian, anak sembuh dan semua keluhan yang dialami termasuk badan gatal-gatal sekujur tubuh tak pernah kambuh lagi. Sekarang badannya semakin besar.

Di tempat berbeda, seorang wanita usia 20 tahunan meyakini mengidap bipolar. Saya tentu saja bertanya, "kamu percaya dengan klaim itu?"

Klaim sakit dari tenaga medis yang diyakini/dipercaya adalah penyakit yang lain, atau membuat sebuah penyakit samakin kuat bercokol di badan.

Saya memilih percaya sebagian, lalu tidak mempercayai sebagian lagi. Saya percaya bahwa anak mengidap penyakit tertentu, tapi saya tak percaya dengan sugesti "obatnya mesti A".

Tapi sebenarnya tak selamanya juga saya percaya dengan hasil pemeriksaan dokter, sebab dia pun manusia.

Pada akhirnya saya memilih percaya bahwa tubuh memiliki mekanisme rurmit dan ajaib untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Jadi saya serahkan kepada tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri dengan tetap memberi asupan herbal untuk mendukung prosesnya.

Tapi yang terpenting adalah bertaubat untuk membersihkan hati dan pikiran dari perasan "dihukum Tuhan"  menjadi perasaan "dicintai Tuhan".

Wallahu'alam

Depok, 25 Maret 2019

Ahmad Sofyan Hadi
www.behindsign.com
t.me/KelasAfirmasiOnline






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun