Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Peri Bahasa

21 September 2012   15:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:02 330 1

Angin panas memantik tawa di setiap bibir, menjentik suasana keruh menjadi jernih seketika. Cekikikan mungil bernada lugu bertebaran di setiap penjuru taman. Sinar matahari yang menyongsong, menyorot bibir-bibir itu–semakin membekaskan makna emotif dalam sebuah seni.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun