Perjalanan kilat Jakrta-Yogya tanpa planning 24-26 April 2009 Jumat sore, 24 April 2009 dalam perjalanan pulang kantor tiba2 terlintas dalam pikiran saya untuk road show trip to Yogyakarta. Akhirnya saya memutuskan untuk langsung ke Stasiun Senen untuk berburu tiket. Setelah antri beberapa menit ternyata untuk kereta bisnis tujuan Yogya sudah ludes. Akhirnya saya menjatuhkan keputusan untuk naek kereta ekonomi Gaya Baru Malam Jakarta-Surabaya via Yogyakarta dengan keberangkatan pukul 21.00 dari Stasiun Pasar Senen seharga Rp. 35.000. Karena waktu baru menunjukkan pukul 17.30 saya memanfaatkan waktu untuk pulang ke kos terlebih dahulusekedar mandi dan ganti baju. Pukul 20.00 saya berangkat ke stasiun Pasar Senen, jarak tempuh dari kosan ke stasiun hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Dengan berbekal sebungkus roti, 2 pack susu Ultra coklat dan sekantong buah lengkeng yang saya persiapkan untuk menemani perjalanan panjang nanti malam di kereta. Pukul 21.00 tepat, kereta yang kami tunggu sudah siap di jalurnya. Saya langsung mencari tempat dan alhamdulillah hari itu saya beruntung banget karena kereta tidak begitu padat penumpang, jadi saya masih bisa mendapatkan tempat duduk. Saya meilih duduk didekat jendela karena saya tidak ingin melewatkan setiap rute besok pagi. Selama perjalanan di kereta, untuk ment2 pertama saya masih bisa menikmati makanan bekal saya, tak lupa saya bagikan makan bareng2 dengan 3 orang penumpang lain yang satu bangku dengan saya. Tidak banyak perbincangan yang terjadi, karena badan saya sudah terlalu capai dan mata saya tiba2 ngantuk berat, saya minta izin kepada rekan sebangku saya untuk istirahat terlebih dulu. Sekitar pukul 04.30 pagi sayup2 saya dengar penjaja kopi mondar-mandir khas dengan gaya menjajakan dagangannya 'kopi2,..mijon2,..popo mie, yang ngopi'. [caption id="attachment_182297" align="aligncenter" width="300" caption="Pagi Yang Cerah diatas KA. Gaya Baru Malam"][/caption] Mata saya mulai bercengkrama dengan susana pagi disepanjang perjalanan subuh. Udara segar, sejuk dan embun pagi yang masih menyelimuti lahan pertanian penduduk semakin menarik mata saya untuk tidak melepaskan tatapan itu. Hamparan padi hijau bak permadani menghiasi suasana di pagi itu. Ketika matahari hangat menyapa dan mulai menampakkan sinarnya, spontan saya meraih kamera digital 'abal-abal' saya dan tanpa komando saya langsung jeprat - jepret sampai matahari utuh menampakkan indahnya. Pukul 07.30 kereta saya sampai juga di Stasiun Lempuyangan, yaitu Stasiun untuk pemberhentian kereta-kereta ekonomi. Saya langsung mencari toilet terdekat untuk membersihkan badan. Untuk sekedar buang air kecil kita dikenakan tarif sebesar Rp. 1000, harga yang normal untuk sebuah service yang normal juga, hehehehehehe :) [caption id="attachment_182255" align="aligncenter" width="300" caption="Stasiun Lempuyangan Yogyakarta"][/caption]
KEMBALI KE ARTIKEL