_aku hanya lelaki palsu yang suka menulis dg siku, berbicara dengan dahiku tuk mengukur ujung doaku, kini ku sadari aku luar biasa, menopang alpa dengan bismillah, menjilat kesalahan dg istighfar yg bernada, ada yang sepertinya semakin kokoh, yg menapaki sombongnya hati yang berpacu legowo, nyatanya unik sekali bukan, Pernahkah kamu mengikhlaskan tapi sungguh mengharapkan?