Di Preman Pensiunan mereka ditugasi bos besarmya itu untuk mengomandani tukang parkir dan para penarik restribusi pedagang kaki lima. Mereka tampak selalu ingin terlihat berwibawa, dihormati di depan anak buahnya, mereka berjanji bisa membuat kerja kerja anak buahnya nyaman, aman dari gangguan. "Lapor saya kalau ada gangguan", begitu yang sering disampaikan wakil komandan Yayat yang diiya kan Komandan Agus kepada para anak buahnya. Padahal sejatinya mereka berdua bukan tipikal komandan yang berani bertarung untuk melindungi anak buahnya, melindungi wilayahnya, dibeberapa tayangan "Preman Pensiun" mereka lebih terlihat sering melarikan diri ketika anak buahnya terancam, Â mereka hanya ingin tampil seolah-olah hebat di depan anak buahnya.Gayanya saja yang kelihatan petantang petenteng di depan anak buah, dan terlihat menunduk terlalu dalam di depan Bos besarnya Bos Edi. Bos Edi lah yg membayar orang suruhan untuk mengamankan dan menguasai bisnis prakir dan tarik restribusi kaki lima.
Komandan Agus dan Wakil Komandan Edi sejatinya tipikal pemimpin yang tidak tepat untuk berada di bisnis yg sedang dibangun Bos Edi. Ia tidak cukup cakap untuk bertarung mengamankan bisnis yang sedang dibangun.
Menyimak tayangan Preman Pensiun di RCTI sesungguhnya menyimak banyak hal dari banyak sisi kehidupan. Dan juga belajar tipe tipe kepemimpinan, ada kepemimpinan ala Kang Mus, Ala Kang Cecep, Ala Komandan Agus, Ala Bos Edi dan yang lainya. Bisa jadi gaya atau ala kepemimpinan mereka (dengan sengaja atau tidak) Â kita jumpai di dunia nyata, jadi kita tahu kan bagaimana bersikap ???.*halagh* bisa aja loe bro....