atau membaca kalimat tersebut. Di sana, kita menemukan dua kata yang menjadi
frase, yakni jati dan diri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jati diri
diartikan sebagai keadaan atau ciri khusus seseorang. Padanan kata jati diri adalah
identitas. Jadi, identitas dan jati diri akan digunakan secara bergantian untuk merujuk
pada pengertian yang sama. Jati diri atau identitas tidak hanya melekat pada individu, tetapi juga
kelompok: kelompok kecil seperti keluarga atau kelompok besar seperti halnya
bangsa dan negara. Setiap diri kita diberikan keunikan masing-masing. Kekhususan
yang ada pada diri kita, membentuk apa yang disebut identitas tadi. Keunikan yang
juga ada pada sebuah kelompok, membedakannya dengan kelompok yang lain.
Setidaknya, ada dua pendapat besar tentang bagaimana identitas itu terbentuk.
Pertama, ada yang beranggapan bahwa identitas itu gifted atau terberi. Identitas,
dalam pandangan kelompok ini, merupakan sesuatu yang menempel secara alamiah
pada seseorang atau sebuah grup. Seseorang yang dilahirkan memiliki ciri fisik
tertentu, seperti berkulit putih, bermata biru, berambut keriting adalah contoh
tentang bagaimana kita memahami identitas dalam diri sebagai sesuatu yang alamiah.
Kedua, identitas yang dipahami sebagai hasil dari sebuah desain atau rekaya
sa. Konstruksi identitas seperti ini bisa dilakukan dalam persinggungannya dengar
aspek budaya, sosial, ekonomi, dan lainnya. Berbeda halnya dengan identitas yang
secara alamiah melekat pada diri manusia, identitas atau jati diri dalam pengertian ini,
terlahir sebagai hasil interaksi sosial antarindividu atau antarkelompok. Jati diri
sebuah bangsa adalah contoh bagaimana identitas itu dirumuskan, bukan diberikan
secara natural.