Berbicara mengenai psikologi komunitas yang notabene berorientasi terhadap peningkatan kualitas suatu komunitas, saya jadi teringat dengan sinetron ramadhan “Hanya Tuhan-lah Yang Tahu” yang berkisah tentang suatu kapung yang warganya sebagian besar adalah pencuri, maling, dan ada seorang tetua desa yang merupakan seorang dukun. Di sana pencurian adalah menjadi profesi yang wajar dan normal. Para ibu di desa tersebut sehari-hari adalah berjudi dan minum minuman keras.