Berikut saya jabarkan karakteristik diagnostik dari gangguan autisme menurut Nevid, dkk (2003):
1.Hambatan interaksi sosial
a. Hambatan pada perilaku nonverbal, seperti: ekspresi wajah, postur tubuh, gestur, dan kontak mata yang biasanya mengatur interaksi sosial
b. Tidak mengembangkan hubungan teman sebaya yang sesuai dengan usianya
c. Kegagalan dalam berbagi kegembiraan dengan orang lain
d. Tidak menunjukkan reaksi sosial dan emosional timbal balik (memberi dan menerima)
2.Hambatan komunikasi
a. Keterlambatan pada perkembangan bahasa verbal (juga tidak ada usaha untuk mengatasi kekurangan ini melalui isyarat)
b. Bila perkembangan bahasa adekuat (cukup baik), kurangnya kemampuan unuk memulai dan mempertahankan percakapan tetap tampak
c. Menunjukkan abnormalitas pada bentuk atau isi bahasa, misalnya: bahasa stereotip atau repetitif (berulang), seperti pada ekolalia; penggunaan kata-kata yang tidak lazim; bicara tentang diri sendiri dengan menggunakan kata ganti orang kedua atau ketiga (menggunakan “kamu” atau “dia” yang artinya “saya”)
d. Tidak memperlihatkan kemampuan bermain sosial spontan atau imajinatif (bermain pura-pura)
3.Pola perilaku terbatas, repetitif (berulang), dan stereotip
a. Menunjukkan minat yang terbatas
b. Memaksakan rutinitas, misalnya selalu menggunakan rute yang sama untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya
c. Menunjukkan gerakan-gerakan stereotip, misalnya menjentikkan jari, membenturkan kepala, berayun ke depan dan belakang, atau berputar
d. Menunjukkan fokus yang berlebihan pada bagian-bagian objek, misalnya memutar roda mobil-mobilan secara berulang-ulang, atau kelekatan yang tidak biasa terhadap objek, seperti membawa-bawa seutas tali.
Diagnosis yang menyatakan bahwa seorang anak mengalami autisme jika terdapat kombinasi ciri-ciri yang ada pada beberapa kelompok karakteristik di atas. Namun, tidak semua ciri dari setiap kelompok harus ada untuk dapat dilakukan diagnosis. Selain itu, kemunculan gangguan ini terjadi sebelum anak berusia tiga tahun yang tampak dari fungsi yang abnormal pada paling tidak satu dari hal-hal berikut ini: perilaku sosial, komunikasi, atau bermain imajinatif.
Semoga bermanfaat, amiin :)